Dalam terik Hati
Oleh: Muhammad Alim Masih adakah urat nadimu Untuk pengganti nyawaku yang hampir putus Ketika mereka berkata iya Sedang harap yang kau buat Untuk meniadakan mereka Di mana budi mu Pak budi sedang mengais pintu siang dan malam Menunggu jam berdenting tajam Hai kau Pembeli kekuasaan Pembeli nyawa dan harapan Tak akan dapat kau beli hati ini Tak akan dapat kau beli rasa ini Karena rasa tlah ku serahkan pada-Nya Karena hati tlah kupenjarakan dalam naungan-Nya Mungkin kau akan menertawaiku Karena tangis tak juga berhenti Karena pencarian ini belum terwujud kenyataan Pecahan-pecahan kaya Membingungkan kau punya muka Mukanya di mana? Di hati tak da juga. Di antara bisik hati Di antara cibir nyawa Aku hidup untuk-Nya Bukan untukmu apalagi dia Meski urat nadi ini kau potong seratus kali Meski leher ini kau panjang jeruji Tak akan dapat kau temukan Tlah ku buang asa dalam laut Yang akan menghanyutkan dunia Tlah ku buan