Seminar GLS, Pelipur Diri dan Penyemangat Hati.


Bagaimana saya tidak boleh merasa semangat. Belajar menjadi prioritas penting dalam hidup saya. Apalagi belajar bersama orang-orang yang senada, serujuk, dan sevisi dengan kita. Komunitas Menulis “Kita Belajar Menulis (KBM)” yang menjadi keluarga menulis saya, telah memberikan sesuatu yang sangat spesial kepada saya. Mereka berkenan menghadiri acara seminar yang saya gagas dalam wadah Gerakan Literasi Sekolah di satminkal saya. Seminar yang selama ini menjadi suatu hal yang saya idam-idamkan akhirnya terwujud.

      Asal mula dari seminar ini hanya sekedar niat saya untuk memberikan semangat membaca dan menulis kepada petugas piket perpustakaan dan kepada perangkat kelas. Hal ini sebagai ucapan terima kasih saya kepada mereka karena sudah berkenan menjadi petugas perpustakaan dan kepada perangkat kelas karena telah membantu memelihara buku perpustakaan yang di pinjam oleh masing-masing siswa tiap kelas. Tujuan saya agar mereka bisa menjadi pointer dalam kegiatan membaca dan menulis yang saya cita-citakan akan menjadi tradisi di tempat saya mengabdi.

      Kemudian hal tersebut saya komunikasikan dengan Pak Slamet (Pendiri dan ketua KBM), beliau memberikan apresiasi positif dan siap memberikan motivasi. Dari pihak sekolah, hal serupa saya dapatkan. Dukungan dan kesediaan membantu niat saya agar segera dilaksanakan.

“Bagaimana Pak Tik, jika saya mendatangkan keluarga KBM untuk memberikan motivasi menulis kepada petugas perpustakaan dan perangkat kelas?” ucap saya waktu itu.
“Iya, bagus itu. Biar peserta didik SMA Negeri 1 Kepohbaru bisa belajar menulis.” balas beliau.
“Kira-kira kapan waktu yang pas, Pak?” saya bertanya kembali.
“Begini, Kelas XII kan mau mengadakan praktik pentas seni dan mereka akan membuat sebuah panggung, bagaimana jika acara tersebut dilakukan sekalian di tempat tersebut, jadi sewa panggungnya sekalian dua hari.” Sambung beliau sambil nyeruput secangkir kopi.
“Terus pesertanya, Pak?” semakin penasaran.
“Pesertanya ya seluruh siswa kelas X dan Kelas XI, jika kelas XII memungkinkan ikut ya sekalian, biar lebih semarak.” Jawab beliau pasti.

      Alhamdulillahi robbil ‘alamiin, ungkapku dalam hati. Ternyata rencana saya mempertemukan KBM dengan petugas perpustakaan akan menjadi acara seminar yang besar.
      Setelah pertemuan itu saya segera menghubungi Pak Akbar Hidayat S., S.Pd, beliau adalah guru mata pelajaran Seni Budaya yang akan melakukan prakrikum dengan model Pentas Seni. Dan hasilnya membuat saya semakin semangat. Kepastian hari dan tanggal sudah ada, sewa panggung sudah ditentukan.

      Rabu, 07 Maret 2017 akan menjadi cikal bakal Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA negeri 1 Kepohbaru.

      Sesegera mungkin saya menghubungi Bapak Slamet Widodo, S.Pd, Ketua dan Pendiri Komunitas Menulis “Kita Belajar Menulis (KBM)”. Beliau mengapresiasi sekali dan mengatakan bahwa beliau dan Pak Sigit Priatmoko, M.Pd.I yang akan menjadi tutor dalam seminar tersebut, anggota KBM yang berkesempatan hadir juga akan membagikan pengalamannya dalam menulis (menjadi kejutan saat acara).

      Alhamdulillah, selepas acara, kejadian luar biasa saya dapatkan. Yang pertama, sehari setelahnya saya masuk kelas, menyampaikan materi, dan menanyakan kesan, materi yang diterima, dan praktik menulis dari siswa sebagai hasil seminar. Hasilnya sangat menakjubkan, saya mendapatkan berbagai jenis tulisan siswa. Ada genre inspirasi, genre motivasi, genre fiksi, genre puisi, dan yang lainnya. Saya juga menemukan dan baru mengetahui ternyata mereka (para siswa) selama ini bersembunyi dari saya tentang bakatnya menulis. Saya masih ingat betul, beberapa waktu lalu, ketika saya meminta mereka untuk menulis paragraf tentang cita-cita mereka, susahnya minta ampun. Alhamdulillah setelah seminar sehari bersama Komunitas Menulis “Kita Belajar Menulis (KBM), mereka sadar betapa hebatnya sebuah tulisan dan mereka sadar bahwa menulis itu hal yang luar biasa.

      Hal kedua, saya mendapatkan surprise dari beberapa event menulis puisi yang saya ikuti. Dua diantaranya masuk sebagai karya terpilih yang akan dibukukan. Semoga impian memiliki karya dalam sebuah buku menjadi kenyataan. Aamiin..

      Dari seminar saya dan pihak sekolah mengharapkan, akan terbit karya-karya spesial dari peserta didik yang akan menjadi buku bacaan di perpustakaan sekolah. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada semua peserta didik dan seluruh pemangku pendidikan untuk terus berjuang dan belajar sehingga mereka menjadi manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan abad 21.
***
      Kepohbaru, 09 Maret 2018.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelopak Bunga yang Terakhir (ANGST STORE)

Analisis Teks Argumentasi

Meningkatkan Budaya Positif