Lokakarya 2 - Membangun Keyakinan Kelas dan Restitusi

Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 dilaksanakan pada Minggu, 11 Agustus 2024 di SMP Negeri 2 Bojonegoro. Lokakarya ini diikuti oleh sekitar 125 calon guru penggerak yang tersebar dalam 24 kelas pengajar praktik.

Hal yang telah kami lakukan hari ini adalah Presentasi Perkembangan dan Umpan Balik Prakarsa Perubahan Level Diri. Kami berdiskusi menjelaskan visi dan prakarsa perubahan kepada kelompok. Dalam kegiatan ini saya dan anggota kelompok tiga yang terdiri dari pak Agus Wahyudi dari SMPN 2 Bojonegoro (guru mapel TIK), Bu Ika dari SMKN Ngasem (Guru Bahasa Indonesia), dan Bu Nur (Guru Kelas 6 SDN Beji Kedewan). Diskusi ini sangat gayeng, kami saling bersambut dan memberi masukan serta saran. Bu Ika dengan prakarsa perubahannya berfokus pada Jumat Literasi menggagas kegiatan jumat secara bergantian untuk jumat qolbu, jumat sehat dan ditambah jumat literasi. Pada jumat literasi murid akan melakukan kegiatan membaca buku, menulis apa yang mereka senangi dan menemukan nilai-nilai positif dari hasil bacaannya.

Gambar 1: Foto bersama kelas 188

Bu Nur sebagai guru Kelas 6 memiliki prakarsa perubahan tentang kepedulian lingkungan. focus yang akan dikerjakan beliau adalah mengelola sampah. Kebiasaan peduli lingkungan dengan pengolahan sampah pernah dilakukan oleh warga di sekolah Bu Nur, botol-botol bekas pernah disulap menjadi pembatas taman yang cantic. Namun kebiasaan itu telah ditinggalkan sehingga Bu Nur tergerak untuk meningkatkan kembali kebiasaan itu dan mengkolaborasikannya dengan kegiatan literasi, baik literasi baca tulis, maupun literasi numerasi dan digital.

Pak Agus sebagai Guru TIK mempunyai prakarsa perubahan tentang pembelajaran berinovasi dengan penggunaan media digital yang tujuan utamanya adalah menciptakan rekam digital yang positif dalam media sosial yang dimiliki oleh peserta didik. Kita faham bahwa rekam digital seseorang itu akan terbaca bahkan hingga masa 10 tahun atau lebih. Sehingga guru harus mencoba memberikan sisi positif dalam ruang digital murid dan jika bisa, guru harus mengarahkan siswa agar sedikit memposting konten-konten yang mengarah kepada hal-hal yang negatif.

Penerapan disiplin positif

Dalam lokakarya ini kami dapat mempelajari bagaimana mengubah peraturan kelas menjadi kalimat positif. Kemudian menemukan nilai-nilai kebajikan dalam kalimat positif tersebut. Setelah itu kami menggunakan model kurva T dan Y untuk melaksanakan nilai kebajikan tersebut agar menjadi suatu keyakinan kelas. Kegiatan ini kami lakukan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari empat sampai lima orang. Terdapat lima peran yang harus kami lakukan. Masing-masing kami mendapatkan satu peran memimpin diskusi, berperan sebagai guru, anggota lainnya berperan sebagai observer dan sebagai peserta didik.

Gambar 2 : Lokakarya kelas Bojonegoro 7

Peran pertama adalah menemukan peraturan kelas. Peraturan kelas itu biasanya dibuat oleh guru untuk mengatur pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Biasanya usulan yang dominan dari guru dan murid cenderung mengikuti atau menyetujui. Dalam hal ini biasanya ada murid yang keberatan untuk melaksanakannya namun tidak berani untuk menyampaikan pendapat.

Kemudian membuat kalimat positif dari peraturan kelas yang ada. Dalam tahap ini guru berperan memimpin diskusi curah pendapat bersama siswa untuk menemukan kalimat positif untuk setiap peraturan yang ada. Tujuannya adalah agar peraturan kelas yang ada itu menjadi kalimat yang bisa dilaksanakan oleh peserta didik. Kalimat-kalimat positif telah dibuat oleh guru dan murid secara bersama-sama. Beberapa usulan disampaikan dan diterima dengan baik. Setelah itu kami bersama menemukan nilai-nilai kebajikan yang ada dalam kalimat positif. Nilai kebajikan yang diyakini oleh murid dan guru.

Kegiatan berikutnya adalah memperdalam keyakinan murid dengan menggunakan tabel T dan Y. Dalam tabel T kita akan membahas sebuah nilai dengan metode Tampak Seperti dan Tidak Tampak Seperti. Sebagai contoh dalam nilai kebajikan “Menjaga Kebersihan”, bagian Tampak Seperti akan muncul kalimat “Membuang sampah pada tempatnya”, sedangkan bagian tidak tampat seperti akan terwujud dalam kalimat “Membuang sampah sembarangan”. Hal itu kami lakukan untuk seluruh nilai-nilai kebajikan yang telah diyakini oleh murid. Untuk lebih memahami keyakinan kelas kami menggunakan tabel V. Tabel ini terdiri dari terdengar, terlihat, berperilaku. Dengan satu keyakinan kelas diharapkan siswa bisa menerjemahkan bagaimana keyakinan itu terdengar, tersampaikan dengan baik kepada murid. misalnya nilai kebajikan menjaga kebersihan akan tersampaikan menjadi “Ayo membuang sampah pada tempatnya”. Sedangkan kalimat untuk bagian terlihat adalah suatu kegiatan yang dapat dimimpikan terlihat oleh murid, seperti “Selalu membuang sampah pada tempatnya”. Sedangkan untuk bagian berperilaku adalah “Siswa dan Guru membuang sampah pada tempatnya”.

Gambar 3 : Foto kelas 188-A bersama Pengajar Praktik

Keyakinan Kelas dan Segitiga Restitusi

Melakukan segitiga restitusi. Dalam sesi ini kami kembali diacak dalam pembentukan kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang. Kegiatan yang kami lakukan adalah bermain peran, satu orang berperan menjadi guru, satu orang menjadi murid, dan satu orang menjadi observer. Tiga kasus berbeda disediakan. Dari kasus tersebut telah jelas disebutkan nilai kebajikan apa yang dilanggar oleh murid dan penyelesaian apa yang harus dilaksanakan oleh guru. Kami secara bergantian memerankan peran tersebut. Sehingga kami bisa merasakan dan tahu alur yang harus dilaksanakan dalam menjalankan segitiga restitusi.

Hal yang dapat dapat kami  tingkatkan untuk hari esok adalah dengan belajar meningkatkan posisi kontrol dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Kami akan belajar menjadi manajer bagi setiap peserta didik. Kami juga akan meningkatkan pelaksanaan segitiga restitusi untuk menghadapi setiap permasalahan yang terjadi di sekolah. Kami mendapatkan souvenir berupa salon portable yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran.

Bojonegoro, 12 Agustus 2024

Link yotube : https://www.youtube.com/watch?v=6EX_ph0wixg

Aransemen lirik, musik dan video : Pak Fajar Setiawan (Pengajar Praktik Kelas 188A)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelopak Bunga yang Terakhir (ANGST STORE)

Analisis Teks Argumentasi

Meningkatkan Budaya Positif