Meningkatkan Budaya Positif
Oleh: Moh. Alim
Apresiasi tertinggi kepada petugas
upacara yang diprakarsai oleh OSIS dan MPK (Majelis Perwakilan Kelas) SMAN 1
KEPOHBARU. Meskipun tanpa latihan, namun karena dedikasi LDK OSIS yang
dilaksanakan Jum’at-Sabtu, 10-11 Nopember 2023 di Mangrove Centre Tuban, membentuk karakter disiplin yang lebih baik dalam
dari OSIS dan MPK. Upacara dilaksanakan dengan sangat hidmat di oleh seluruh
peserta upacara.
Pembina upacara adalah Ibu Sufini
Hendriyani atau biasa disapa Bu Yani. Cuaca yang sangat terik, Bu Yani
menghimbau agar seluruh peserta didik sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat
sekolah. Agar bisa mengikuti upacara sampai selesai tanpa halangan suatu
apapun.
Bu Yani menyampaikan budaya positif
harus ditingkatkan oleh seluruh peserta didik. Misalnya dalam hal kerapian.
Mulia dari pagi hari masuk ke lingkungan sekolah sampai datang waktu pulang,
harus tetap menjaga kerapian. Misal kerapian berpakaian dan kerapian ruang
belajar. Kondisi meja kursi yang rapi dalam ruang kelas akan menguatkan
semangat belajar dan suasana belajar menjadi lebih kondusif.
Budaya positif lain yang harus
ditingkatkan adalah sopan santun. Setinggi apapun ilmu pengetahuan seseorang,
tanpa adanya adab dan karakter yang baik, maka tiada guna. Budaya sopan santun
harus diterapkan di setiap kondisi dan di setiap tempat. Mulia dari ketika di
ruang kelas, di lapangan, kantin, dan di luar lingkungan manapun. Misalnya
dalam budaya bertutur kata. Tunjukkanlah bahwa diri kita adalah pribadi yang
terpelajar.
Bu Yani memberikan tips untuk
meningkatkan budaya sopan santun di sekolah. Budaya yang bisa dilatih ada tiga
hal, yaitu sapa, minta maaf, dan minta tolong.
Budaya sapa adalah salah satu budaya
jawa yang harus selalu dijaga. Jangan sampai tergerus dengan teknologi. Misalnya
karena asik memainkan gawai, sehingga tidak tahu ada orang lewat. Haln ini
tidak sesuai dengan budaya jawa atau budaya orang timur. Budaya sapa bisa
meningkatkan keakraban kita dengan orang lain. Di sekolah, budaya sapa tidak
harus datang dari murid ke guru, atau tidak hanya dari junior ke senior. Budaya
sapa bisa dilakukan oleh siapapun. Tanpa memandang usia dan pangkat.
Mulailah budaya sapa dengan kalimat
yang paling mudah diucapkan. Misalnya “selamat pagi” (sesuai kondisi waktu) atau dengan ucapan salam “assalamu’alaikum”.
Orang yang mendapatkan sapaan akan membalas sapaan tersebut. Sehingga akan
terbentuk suatu hubungan komunikasi sosial yang baik antara individu dan lingkungan
sekitar.
Budaya yang harus selalu ditingkatkan adalah
budaya minta maaf dan memaafkan. Keduanya memang berat. Namun jika sudah
menjadi kebiasaan dan karakter diri, maka hal-hal yang membuat suasana memanas
akan kembali dingin. Suasana dalam suatu perkara yang semula tegang akan
menjadi landai dan menurun. Karena minta maaf adalah suatu bukti pengakuan atas
kesalahan atau kekurangan yang ada dalam diri. Sedangkan memaafkan adalah
merelakan suatu hal negatif yang terjadi. Kita sadar bahwa suatu hal negatif itu adalah pembelajaran dan ada hikmah materi yang ada di dalamnya. Pribadi yang meminta maaf dan pribadi yang memaafkan akan sama-sama belajar di dalamnya.
Tips meningkatkan budaya sopan santun
adalah dengan minta tolong. Minta tolong bisa menjadi gengsi dan tidak
dilaksanakan ketika seseorang telah memiliki jabatan lebih tinggi, memiliki
tingkat ekonomi (kekayaan) yang lebih tinggi, atau memiliki kecantikan atau
ketampanan yang lebih daripada orang lain. Hati-hati karena itu termasuk dalam
kesombongan yang akan merusak diri. Orang yang memiliki kesombongan tidak akan
mampu minta tolong, yang ada adalah memberikan perintah seenaknya saja. Oleh karena
itu budaya minta tolong harus dilatih dalam diri siapapun. Tak peduli itu guru,
kepala sekolah, peserta didik, pegawan kantin, dan siapapun. Karena budaya
minta tolong membuktikan bahwa diri dalam keadaan sadar memiliki kekurangan
yang tanpa bantuan orang lain diri ini tidak akan mampu melaksanakan.
Budaya positif akan membawa dampak kebaikan
bagi diri sendiri dan orang lain.
Menjelang sumatif dan penilaian akhir
semester ganjil, Bu Yani, Guru Geografi, menghimbau agar selalu masuk dan
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Kepohbaru Bojonegoro, 13 Nopember 2023
Komentar
Posting Komentar