Mengumpulkan Kalimat Menarik
#catatanpembelajaran01
Muhammad Alim
Pagi masih terlihat berembun. Kabut
menyelimuti wilayah kami. Hawa dingin sisa hujan tadi malam masih terasa. Jiwa-jiwa
yang penuh semangat tetap berjalan menyusuri rute ekonomi dan rute perjuangan
hidup masing-masing. Melewati beberapa siswa, saya mengantar anak ke sekolah
kemudian langsung menuju tempat tugas. Di sana sudah menunggu tiga puluh enam
siswa di jam pertama.
Guru Bimbingan Konseling dan
beberapa guru piket setiap hari menyapa siswa di halaman paling depan sekolah. Membiasakan
sapa, sopan, santun, salam, senyum dalam diri peserta didik. Jam menunjukkan
07.02 wib. Saya langsung menuju depan kelas. Menginstruksikan untuk berbaris rapi
sebelum masuk kelas dan …. Tidak seperti
hari biasanya. Saya langsung memimpin doa di depan kelas dengan posisi berdiri.
Seorang siswi saya minta menjadi dirigen untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kegiatan serta merta ini muncul
begitu saja. Namun sepertinya nyambung dengan alur tahapan pembelajaran yang
telah saya buat. Semua tas telah mereka taruh di dalam kelas. Mereka baris
tanpa membawa apa-apa. Meski ternyata saya baru tahu setelah menyanyikan lagu
Indonesia Raya, beberapa siswa masih mengantongi gawainya. Biarkan saja. Saya kemudian
memberikan sedikit motivasi untuk memunculkan sebuah prinsip dan semangat dalam
diri peserta didik. Dalam posisi siswa masih berdiri saya mengatakan:
“Kita itu lebih sering tertidur
dalam keadaan mata terbuka. Misalnya, kita jelas-jelas membaca setiap dari dan
faham bahwa sampah itu harus dibuang di tempat sampah. Namun kita ternyata
masih tertidur (dan tidak sadar) sehingga membiarkan begitu saja sampah
tercecer di sekitar bak sampah. Contoh lagi, kita sudah tahu jika siswa SMA itu
harus memasukkan baju ke dalam celana. Namun masih juga ada siswa yang hanya
melipat baju, bagian belakangnya dikeluarkan. Itu mereka tertidur. “Bangunlah jiwanya
bangunlah badannya untuk Indomesia Raya” (saya menyanyikan lagu yang baru saja
selesai dinyanyikan peserta didik). Mari kita sama-sama membiasakan hal baik
semampu kita. Dari hal yang paling ringan seperti memasukkan baju dan memakai
atribut sekolah secara lengkap.”
Tujuan pembelajaran kali ini
adalah: menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan reflektif dalam bentuk teks fiksi dan
mempublikasikannya di media cetak maupun digital. Dalam kondisi siswa yang
tidak membawa buku pendamping dan buku tulis, tujuan ini saya balik sehingga
menjadi: menemukan gagasan, pesan, pandangan, arahan atau pesan dari buku fiksi
atau nonfiksi atau teks yang dibaca.
Setelah itu saya memberikan
kegiatan pembelajaran kepada peserta didik:
1.
Mengunjungi perpustakaan
sekolah.
2.
Melihat
sekeliling perpustakaan (dalam dan luar ruangan).
3.
Melakukan kegiatan
yang perlu dilakukan agar kegiatan membaca menjadi nyaman.
4.
Memilih sebuah
buku untuk dibaca.
5.
Menemukan dan
mencatat sebuah kalimat yang paling baik dan mempunyai nilai pesan.
6.
Mempresentasikan
hasil pesan yang telah ditemukan secara lisan maupun tertulis.
7.
Mengapresiasi buku
yang telah dibaca.
Mereka
berbaris rapi melangkah ke perpustakaan. Saya memberikan aba-aba untuk
merapikan dan membersihkan ruang perpustakaan. Ada yang menyapu lantai,
membersihkan rumah laba-laba, mengelap kaca, membersihkan debu yang ada di meja
dan buku. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran sikap yang
peduli terhadap lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa memiliki. Jika rasa
memiliki telah tumbuh, maka ketika sesuatu yang dimiliki itu berserakan tak terawat,
maka ia akan merapihkannya tanpa diperintah. Hampir satu jam pelajaran mereka
melaksanakan bersih-bersih lingkungan perpustakaan. Pembelajaran tidak monoton,
sikap kerjasama dan saling membantu juga tumbuh.
Sejenak
kemudian mereka berebut memilih buku bacaan. Beberapa puluh rekomendasi buku
sudah saya sediakan di meja. Beberapa buku hasil sumbangan siswa sebagai hasil
tugas mata pelajaran. Buku lainnya dibeli menggunakan dana operasional sekolah.
Mereka antusias. Tidak membawa android ke perpustakaan. Bermacam buku yang
mereka baca. Ada novel, kumpulan cerpen, buku agama, buku motivasi, buku
inspirasi dasi sahabat Nabi Saw dan lainnya.
Setelah
membaca buku, saya memberikan beberapa lembar kertas kosong dan dua buah
bolpoin untuk mereka menuliskan sebuah pesan atau sebuah kalimat menarik yang
menurut mereka paling baik dan menuliskannya dalam kertas tersebut. Secara bergantian
mereka menulis. Bagus sekali kalimat-kalimat yang mereka tulis. Ada yang memang
menuliskan kalimat pesan atau amanat, ada yang menuliskan dialog tokoh, ada
yang menuliskan quote.
Seperti
beberapa tulisan ini. Yunia Nur Hidayah, “Jadilah orang yang punya cita-cita
tinggi. Karena orang yang cita-citanya rendah, kedudukannya pun menjadi rendah”.
Tia Dwi Novianti, “Bagi segala sesuatu terdapat bencana. Bagi kebajikan, bencananya
adalah teman yang buruk”. Ada juga siswa yang hanya menulis judul bab dalam
sebuah buku. Aril Danuarta, “Duka Membayang di Kaki Langit, Duka Sekali Lagi
Membungkus Majapahit”.
Ada
lagi yang tidak mau menulis berdasarkan buku yang dibaca dan menulis sebuah
kalimat berdasarkan inspirasi sendiri. Bagus sekali. Saya mempersilakan menulis
sesuai keinginan dan kemampuan siswa. Seperti tulisan dari Mas Rifki Fahrudin berikut:
“Sayangi kedua orang tuamu sebelum menyayangi orang lain.” Ada sebuah kalimat
yang menimbulkan tanda Tanya. Seperti yang ditulis oleh Mbak Elvi Widiasari, “Cinta
yang tidak diketahui identitas aslinya akan menjadi figur yang sempurna”. Ada dialog
tokoh seperti tulisan Mbak Geisha Sintia, “Aku tidak bisa mengatakan betapa
senangnya aku kau kembali.”
Berikan
pengalaman membaca buku kepada peserta didik. Satu kali dua kali beberapa dari mereka
belum membaca dengan baik. Suatu saat ketika sudah lima atau sepuluh kali,
mereka pasti akan kangen lagi membaca buku dan menemukan nilai dan pesan
pembaca dari buku yang mereka baca. Mereka memahaminya dan merefleksikan dalam
dunia nyata.
Presentasi
siswa dan apresiasi buku yang dibaca belum sempat dilaksanakan. Tidak mengapa. Jam
pelajaran telah berganti. Peserta didik kembali ke kelas untuk mengikuti
kegiatan belajar berikutnya.
Kepohbaru,
8 Nopember 2022
#merdekabelajar
#merdekamengajar
#membacabuku
#menulisbuku
#smansapobajaya
Komentar
Posting Komentar