Hari Pertama Kelas Menulis Cerpen

Moh. Alim

 



Moh. Alim, S.Pd. atau biasa dipanggil Mbah Alim melaksanakan pelatihan mandiri menulis cerpen dengan judul “Kelas menulis Cerpen”. Pelatihan ini dikhususkan untuk siswa siswi SMA negeri 1 Kepohbaru. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa, selama tiga kali, dimulai pukul 15.00 wib. hingga 16.30 wib.

 

Selasa, 15 Nopember 2022 adalah kelas perdana untuk pelatihan tersebut. Sosialisasi dan penjaringan peserta telah dilaksanakan dengan beberapa cara sejak dua minggu yang lalu. Antara lain: share undangan join grup peserta oleh seluruh wali kelas, penguatan dan penjaringan oleh Pembina OSIS kepada seluruh pengurus OSIS dan MPK (Majelis Perwakilan Kelas), penyampaian informasi pelatihan setelah pelaksanaan upacara bendera hari senin, dan juga chat pribadi dengan siswa siswi yang telah memiliki keinginan menulis atau sudah pernah menulis suatu karya.

 

Peserta yang mendaftar langsung masuk grup pelatihan. Sebelumnya telah dibuat grup WhatsApp untuk peserta pelatihan. Terdata ada sekitar delapan hingga lima belas nomor yang masuk dan beberapa keluar masuk grup peserta. Hingga hari perdana pelatihan, seluruh peserta telah siap dan kelas akan dibuka sesuai dengan jadwal. Pada saat kelas saya buka, terdapat Sembilan peserta dan kesemuanya berasal dari pengurus OSIS dan MPK. Peserta mandiri yang mendaftar belum menampakkan diri.

 

Pada hari pertama pelatihan, tema yang diangkat adalah mengenal cerpen. Metode yang saya  lakukan adalah diskusi. Saya dan seluruh peserta saling bertukar pikiran untuk mengenal apa itu cerpen. Mulai dari pengertian cerpen dari berbagai sumber, unsur-unsur pembangun cerpen dan penjelasannya, kemudian salah seorang peserta saya minta untuk membacakan sebuah cerpen singkat karya seorang cerpenis dari lamongan, Bu Zumro Assaadah. Sebagaimana cerpen yang beliau kirimkan kepada kelas cerpen yang beberapa waktu lalu dilaksanakan di Rumah Literasi KBM (Kita Belajar Menulis).

 

Setelah pembacaan cerpen selesai, kita bersama-sama membahas unsur pembangun cerpen yang sudah tampak dalam cerpen yang dibacakan. Mulai dari tema, tokoh dan penokohan, latar, tahapan alir, konflik dan lainnya. Cerpen tersebut memang baru sepenggal. Sengaja saya memilih cerpen tersebut agar dapat dilanjutkan oleh peserta kelas cerpen. Tujuannya adalah agar peserta kelas bisa mencoba melanjutkan cerita tersebut dengan berbagai kreatifitas mereka. Saya memberikan kebebasan kepada peserta untuk melanjutkan cerita tersebut sesuka mereka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di luar kelas. Dan hasilnya akan dibaca pada pertemuan yang akan datang.

 

Selain diskusi tentang unsur pembangun cerpen, saya juga memberikan sebuah pemahaman bahwa menulis cerpen itu sangat mudah, sama saja dengan curhat. Pastinya setiap kita pernah melakukan curhat atau menerima curhatan masalah dari seseorang. Dari curhatan masalah tersebut bisa dijadikan tema untuk mebuat cerpen. Apalagi jika kita bisa memberikan solusi atau jalan penyelesaian dari masalah yang dicurhatkan kepada kita. Pastinya hal itu akan menjadi nilai yang luar biasa bagi orang lain, orang yang memiliki masalah.

 

Hal kedua yang saya sampaikan kepada peserta adalah bahwa setiap pribadi pasti memiliki konflik atau permasalahan. Setiap pribadi memiliki masalah yang berbesda dengan pribadi lainnya. Manusia tak akan luput dari masalah. Sebagaimana yang firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surat Al baqarah ayat 214, yang artinya:

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

 

Dan kita harus yakin bahwa setiap masalah atau konflik yang datang itu pasti akan memberikan dampak atau hikmah bagi kita atau orang lain. Sehingga kita bisa memilih satu masalah, baik masalah yang ada dalam diri kita sendiri atau masalah yang berasal dari orang lain, untuk kita jadikan bahan menulis cerpen. Pastinya aka nada pembaca yang bisa mengambil hikmah atau mengambil jalan solusi sebagaimana penyelesaian dari masalah yang kita angkat menjadi cerpen tersebut.

 


Di bagian akhir pertemuan, saya mengajak peserta untuk dapat memberikan kesimpulan atau refleksi dari pertemuan pertama kelas menulis cerpen. Setelah itu saya memberikan rencana kegiatan untuk pertemuan yang akan datang. Peserta kelas harus menyelesaikan tugas melanjutkan cerpen yang telah dibaca. Kita bisa berdiskusi dalam grup WhatsApp yang sudah ada. Sehingga pembelajaran tidak hanya terbatas di lokasi kelas menulis cerpen yang hanya memiliki waktu 90 menit saja.

 

Semangat belajar sahabat sahabat saya semuanya. Semoga akan segera kita lounching secara bersama-sama sebuah atau bahkan beberapa buah buku kumpulan cerpen karya terbaik kalian. Dan semoga teman-teman yang lain bisa segera menyusul untuk hadir dalam pertemuan kelas menulis cerpen berikutnya.

 

Bojonegoro, 16 Nopember 2022

 

#oskasmansapoba #kelasmenuliscerpen #kitabelajarmenulis #KBMBojonegoro

#dayonekelasmenuliscerpen #mbahalim1986 #smansapobajaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelopak Bunga yang Terakhir (ANGST STORE)

Analisis Teks Argumentasi

Meningkatkan Budaya Positif