Bahagia, Deskripsikan Sendiri

Moh. Alim

Tuhan punya cara lain untuk membuat kita bahagia. Cara yang tidak dapat diperkirakan oleh semua makhluk. Berapapun besar usaha makhluk untuk mengusahakan bahagia, namun jika Tuhan belum memberikan bahagia, maka tak akan muncul juga bahagia. Namun jika Tuhan telah memberikan bahagia, meski berapapun besar usaha makhluk mencegahnya, tak akan juga dapat menghalangi bahagia itu datang.
Gambar 1: Sertifikat dari Penerbit, Penulisan Antologi Kedua KBM, Kartini Masa Kini-Refleksi Mengenang Kartini
Gambar 2: Buku Cetak antologi kedua KBM.

Tetaplah pada jalur Tuhan yang Maha Esa. Nanti kau akan temukan hal-hal yang menakjubkan. Diantaranya kebahagiaan yang dicari-cari banyak orang. Namun mereka tidak dapat menemukannya. Bahagia bukanlah dicari. Bahagia itu dibentuk. Rasa syukur dan dzikir adalah modalnya.

Sebagaimana Firman Allah SWT, yang artinya:
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku." (QS. Al-baqarah [2]: 152)

Kadang kita ingin sekali mendapatkan ini dan itu. Kita gantungkan impian setinggi-tingginya. Kita buat impian sebanyak-banyaknya. Namun kita tidak pernah mendekat kepada pemilik impian itu sendiri. Orang Jawa bilang "katok ilang kolore", artinya sia-sia. Katok atau celana pendek itu tidak akan dapat dipakai jika tidak ada kolornya. Meski usaha kita bertubi-tubidalammewujudkan impian, tak akan juga kita dapat mewujudkan impian tersebut.

Begitu juga seterusnya. Terkadang kita langsung lupa ketika baru saja mendapatkan impian. Kita serta merta menganggap bahwa hal yang terwujud itu adalah hasil dari usaha kita. Itu adalah kufur nikmat nomor satu. Bahkan bisa mengarah kepada kekafiran. Karena kita telah meniadakan Allah sang maha pemberi. Kita lupa bahwa segala sesuatunya adalah milik Allah SWT.

Tetaplah menjadi pribadi yang rumongso. Rumongso bahwa kita adalah makhluk yang sangat-sangat butuh kepada Pencipta. Jangan pernah sedetikpun merasa bahwa hal-hal disekeliling kita adalah milik kita.

Bojonegoro, 08 Agustus 2019

#kitabelajarmenulis
#mbah_alim86
#ngajiliterasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelopak Bunga yang Terakhir (ANGST STORE)

Analisis Teks Argumentasi

Meningkatkan Budaya Positif