The First Teacher Day

Oleh: mbah.alim

Senin, 03 Desember 2018. Saya tidak mimpi apa-apa. Bahkan malam Senin mimpi apa saya nggak tahu. Tak ada mimpi di malam hari. Mimpinya hanya ada dalam kisah terjaga.

Hari itu saya mendapat kejutan dari keluarga literasi saya di SMAN 1 Kepohbaru. Mereka tergabung dalam ekstrakurikuler jurnalistik. Dan beberapa kawan literasi lainnya.

Mendung telah membawa hujan di siang hari itu. Saya kebetulan tidak membawa mantel sehingga harus menunggu sampai hujan reda. Sempat tiduran di dalam kantor.

Putra saya, Arsyad telah saya jemput sebelum sholat dhuhur untuk ikut saya di SMA. Dikarenakan ibunya kuliah dan secara waktu itu agak rewel ketika ibunya mau berangkat. Sehingga saya putuskan untuk mengajaknya di SMA.

Bangun tidur, tiba-tiba saya diajak makan di Kedai mungil Mbak Siska oleh teman-teman guru dan staf. Sesampai di kedai mungil saya langsung memesan makanan. Terlihat banyak sekali pengunjung waktu itu. Sebagian adalah siswa-siswi SMAN 1 Kepohbaru.

Mereka memanggil saya "Pak Alim". Ketika saya balas sapaan mereka dan hendak masuk mendekati mereka. Ada yang bilang "Jangan ke sini, pak".

Fikiran saya mungkin mereka ada yang ulang tahun dan ada traktiran di sana. Heheee

Saya dan Arsyad menikmati sajian makanan di kedai mungil dengan nyaman.

Mendung semakin tebal. Ketika kami hendak balik ke sekolah, langit sudah mulai gerimis. Saya perlaju motor agar segera sampai di sekolah. Sekolah sudah sepi. Hanya tinggal saya dan beberapa guru dan staf. Tiba-tiba ada SMS WhatsApp masuk.

"Pak Alim di mana?" SMS itu masuk dua kali dari nama yang berbeda. Mereka berdua adalah tim jurnalis yang saya lihat ada di kedai mungil tadi. Saya jawab saja kalau saya masih di sekolah.

"Saya mau tanya tentang lomba menulis, Pak" satu dari mereka membalas.

"Silahkan, saya tunggu di sekolah". Jawab saya

"Iya, Pak." Setelah beberapa saat sekolah semakin sepi. Hujan semakin deras.

SMS WhatsApp masuk lagi, "Apakah di sekolah masih banyak guru, pak?"

"Nggak banyak, hanya saya, Pak Akbar dan TU" jawab saya.

Beberapa menit kemudian dua orang siswa terlihat datang dan langsung menemui saya.

"Perpusnya nggak dibuka, Pak?" Tanya salah satu dari mereka.

"Ini, kuncinya. Apa kalian mau diskusi di perpustakaan?" Balas saya sedikit heran.

"Iya, Pak. Biar lebih santai." Jawab Putri.

"Yang lain mana?"

"Masih di belakang, Pak"

"Ok, ayok kita ke perpus dulu". Ucap saya sambil berdiri membawa kunci perpus dan mampir ke Ruang TU untuk memberitahu kalau saya dan anak-anak mau ke perpus.

Sesampai di perpus dan membuka kuncinya, saya langsung duduk di depan komputer. Namun bukan untuk menyalakan komputer. Karena langit sedang hujan dan masih mendung banget, sebentar-bentar terdengar petir menyambar.

Mereka berdua langsung bertanya tentang lomba-lomba menulis. Dari yang telah kita laksanakan, Sejarah Lokal Mbedander, sampai kepada info lomba menulis yang barusan saya sebar tadi pagi. Saya jawabnya santai sambil melihat-lihat keluar. Mencari teman-teman mereka yang katanya mau ke perpus juga. Khawatir jika mereka lama dan nanti bisa kemalaman pulangnya.

Ketika sedang seru-serunya menjawab.

"Happy birthday to you" empat atau lima orang siswa datang membawa sebuah kue lengkap dengan lima buah lilin yang menyala di atasnya sambil menyanyikan lagu ulang tahun tersebut.

Saya disuruh meniup lilin. "Tiup lilinnya Pak Alim" ucap satu orang.

"Loh loh.. siapa yang ulang tahun kok Pak Alim disuruh meniup lilin?"

"Pak Alim"

"Memangnya kalian nggak ngerti tanggal lahirnya Pak Alim, to. Ini kan bulan Desember bukan April"

"Tahu"

"Lha ini kok Pak Alim disuruh meniup lilin ulang tahun sekarang?" Saya masih penasaran.

"Ulang tahun hari guru, Pak. Heheheee.... Mohon maaf kami telat mengucapkan kepada Pak Alim." 

Saya lihat diantara lilin-lilin yang menyala tersebut ada tulisannya "Happy Teacher Day Pak Alim".

MasyaAllah hampir ambruk saya. Ternyata saya dikerjai oleh mereka. Bilangnya mau konsultasi tentang lomba menulis, ternyata yang datang kue ulang tahun.

"Berdoa dulu, Pak. Sebelum meniup lilinnya"

"Baiklah, semoga kalian semua menjadi penulis yang sukses dan lancar dalam menuntut ilmu dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jangan berhenti belajar yaaa"

"Aamiin... iya Pakk. Terima kasih, Pak" jawab mereka kompak.

Segera saya tiup lilin yang lima itu. Kemudian mereka meminta saya untuk memotong kuenya. Karena tidak ada pisau pemotong, akhirnya kertas sampul pun berubah jadi pisau. Tak ada rotan akar pun jadi. Begitu peribahasa mengatakan. Dan kami langsung menikmati kue tersebut bersama-sama.

Arsyad tak mau ketinggalan. Dia mengoleskan crem kue tersebut kepada salah satu siswa. Akhirnya kejar-kejaran pun terjadi. Tertawa bersama. Dann... Entah dari mana datangnya. Sebuah box kecil telah dipegang oleh si kembar, Siska.

"Ini dari kami semua, Pak."

"Ya Allah.. kalian ini memang yaa."

"Silahkan diterima, Pak dan langsung dibuka"

"Harus kah?"

"Iya, Bapak Alim. Semoga berkenan." Di depan mereka, saya mencoba membuka box tersebut. Meski agak sulit karena sedikit gemetaran, kaget dengan kejadian yang ada. Isinya adalah sebuah baju Hem lengan panjang dengan warna biru Dongker. Warna kesukaan saya. Entah darimana mereka tahu warna kesukaan saya.

"Coba, coba, coba." Teriak mereka bersama-sama sambil tepuk tangan.

"Heheee.. iya ya...." Langsung saya kenakan baju tersebut. Alhamdulillah pas banget. Cocok antara warna dan motifnya.

Terima kasih ya anak-anak saya, sahabat-sahabat menulis saya, dan teman satu semangat memajukan kegiatan literasi di SMAN 1 Kepohbaru.

Dalam hati saya tersenyum dan malu sebenarnya. Malu karena saya belum bisa membimbing mereka dengan baik. Dan saya banyak lalainya dalam melaksanakan kewajiban mendampingi belajar mereka.

Semoga Allah SWT mengabulkan semua doa-doa mereka.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada mereka agar tetap semangat dalam belajar hingga tutup usia dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Aamiin Allahumma amiinn.

Kepohbaru, 06 Desember 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelopak Bunga yang Terakhir (ANGST STORE)

Analisis Teks Argumentasi

Meningkatkan Budaya Positif