Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Upacara Bendera Hari Senin
Pelaksanaan upacara bendera pada hari Senin, 4 Agustus 2025 di SMAN 1 Kepohbaru kembali menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada seluruh peserta didik. Dalam kegiatan tersebut, Ibu Diyah Rohmulyati, S.Ag. bertindak sebagai pembina upacara, sementara petugas upacara berasal dari kelas XII-4. Secara umum, upacara berlangsung dengan tertib, khidmat, dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku.
Dalam amanatnya, Ibu Diyah menyampaikan pesan yang sarat makna dan relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Poin pertama yang ditekankan adalah kedisiplinan, yang disebut beliau sebagai kunci utama kesuksesan. Kedisiplinan bukan hanya menyangkut keteraturan dalam mengikuti kegiatan sekolah, tetapi juga menjadi landasan untuk membentuk pola pikir dan perilaku yang bertanggung jawab. Disiplin waktu, misalnya, menunjukkan sikap menghargai diri sendiri dan orang lain. Disiplin dalam mengerjakan tugas menunjukkan etos kerja dan kesungguhan belajar. Disiplin dalam berpakaian, bertutur kata, dan bersikap juga mencerminkan jati diri siswa sebagai insan terdidik.
Selain itu, Ibu Diyah juga menyinggung pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungan. Dengan mengutip pepatah “kebersihan adalah sebagian dari iman”, beliau mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap kondisi sekitar mereka. Ruang kelas yang bersih, halaman yang rapi, dan toilet yang terjaga kebersihannya merupakan bentuk nyata dari rasa tanggung jawab sosial. Ketika lingkungan bersih, maka suasana belajar pun menjadi lebih nyaman dan mendukung terciptanya proses pembelajaran yang optimal.
Namun demikian, terdapat beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Salah satunya adalah kurangnya inisiatif peserta upacara dalam membentuk barisan secara mandiri. Terlihat bahwa masih banyak siswa yang menunggu instruksi dari tim kesiswaan untuk berbaris, padahal sudah semestinya setiap siswa memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap tugasnya sebagai warga sekolah. Dalam hal ini, peran ketua kelas perlu diaktifkan dan ditingkatkan, agar dapat membantu mengatur teman-temannya secara cepat dan tertib, tanpa harus selalu mengandalkan guru atau pembina.
Selain itu, tingkat kehadiran dan partisipasi penuh siswa dalam upacara juga masih menjadi catatan. Masih ditemukan siswa yang terlambat, bahkan tidak mengikuti upacara dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya mengikuti upacara belum sepenuhnya tumbuh dalam diri sebagian siswa. Padahal, upacara bendera bukan hanya kewajiban rutin, tetapi juga momen berharga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, hormat kepada simbol negara, dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan.
Meningkatkan kualitas upacara bendera bukanlah hal yang sepele. Ia merupakan bagian dari pembentukan karakter, etika, dan semangat kebangsaan dalam diri generasi muda. Dengan evaluasi yang jujur dan komitmen yang kuat dari semua pihak, baik siswa, guru, maupun pimpinan sekolah, maka pelaksanaan upacara ke depan dapat berlangsung lebih baik, lebih tertib, dan lebih bermakna.
Kepohbaru, 4 Agustus 2025
Komentar
Posting Komentar