Relasi Tengah Malam


Oleh: Muhammad Alim

Inilah saat-saat diam mencari makna
Tak ada bisik lain
Kecuali hati-hati yang berfikir
Yang tak tahu apakah arti yang akan terlahir

Dia terombang-ambing oleh sisa ucapan-ucapan kemanusiaan
Yang tak tentu juga bisa dilogikakan
Ada membujuk
Ada merajuk
Yang lain meringkuk
Sedang bulu kuduk selalu berdiri ketakutan akan rusaknya sebuah peradaban

Dimanakah kiranya ku temukan pertolongan?
Sedang sajadah di pojok itu masih saja tertutup debu
Hati memang terlalu keburu ini dan itu
Tak lain, melupakan Tuhan Sang Penentu

Hal yang ghaib tak tentu
Menjadi perburuan kebanyakan
Melupakan yang pasti
Qodrat Ilahi

Damaikanlah Hatimu dengan malam yang dingin
Jangan biarkan ia mencekik lehermu
Dengan kedipan hangat nikmat sesaat
Dengan belaian lembut angan-angan yang membuatmu kusut
Pandanglah dan bukalah sinar-sinar kemuliaan
Yang telah diturunkan bersama embun

Damaikanlah anganmu dengan angan-angan malam
Agar semua tabir kelam yang ia ciptakan dapat kau lewati berurutan
Hingga kau temukan keheningan
Tersenyum bersama sebuah kedekatan

#Bojonegoro_24_Mei_2018_00_33pm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelopak Bunga yang Terakhir (ANGST STORE)

Analisis Teks Argumentasi

Meningkatkan Budaya Positif