Menampung Cermin
Oleh: Moh. Alim Ayah berkata dalam rintihannya, Nak... Ayahmu sudah tua Tak kuat lagi untu mengangkut sekarung beras Atau sepikul gabah Nak... Jika aku semakin tua Jangan kau berkata kasar Karena mungkin ayah akan semakin kecil lagi dalam sikap dan keinginan Dan itu sudah ketentuan Tuhan Tak dapat ayah siapkan saat ini Tak dapat ayah tebak saat ini Anak dalam hati, Ayahku adalah otoriter Berkata A maka aku harus A Berkata Z maka aku harus Z Tak dapat kucegah Atau kutolak Memang hatiku kacau saat itu Aku berontak dalam sepi suara Namun tak keluar juga Namun sekarang aku tersadar Memang benar apa yang ayah perbuat saat itu Sepuluh atau dua puluh tahun baru terasa Aku bisa membaca lebih Dari apa yang tidak orang lain baca Aku bisa memikirkan lebih Dari apa yang tidak orang lain terima Aku bisa menampung lebih Dari suasana yang tak diterima Ayah Kau tahu yang terbaik untukku Meski kadang tak juga kuterima Atau bahkan kutentang segalanya Maafkan aku